Malam itu aku duduk diteras bersama keluarga kakak sepupuku. Setiba ada kakek - kakek yang datang ikut ngobrol bersama kami, kakek itu bernama hardi yang memang sangat dekat dengan almarhum kakek kami yang bernama harjo. Setelah Mbah Hardi banyak ngobrol sama keluarga kakaku aku tetapmendengarkan hingga beliau mengatakan "ri, kamu udah selesai skripsinya?"
Aku "belum Mbah baru mau masuk ke bab terakhir, memangnya mas Dani udah selesai ya Mbah"
Mbah Hardi: "iya, besok Sabtu wisuda kamu dampingi dia ya!"
Aku : mak deg!!!!! Jantungku hampir lepas dari tempatnya "lha memang boleh Mbah"
Mbah Hardi : "lha kenapa gak boleh, pokoknya Sabtu kamu dampingi dia"
Setelah beberapa saat Mbah Hardi pergi dari tempat ini, aku tetap termangu memikirkan ucapan Mbah Hardi yang ku pikir gak masuk akal banget. Setelah semua keluarga masuk rumah aku tetap duduk diteras memikirkan hal itu hingga larut.
Keesokan paginya aku berangkat kuliah seperti biasa, dikampus mas Dani menghubungiku melalui telepon.
Dani : " halo dek nanti siang longgar nggak?"
Aku : "longgar mas emangnya kenapa?"
Dani :" aku pingin ngomong sesuatu"
Aku :" iya, pulang kuliah aku mampir kekampusmu aja ada buku yang harus kukembalikan ke kamu kog"
Dani :" oh.....ya udah, aku lupa kalau kamu masih pinjam buku"
Aku :" hehehe.......maaf ya mas, aku belum sempat kembalikan"
Dani :" iya gak papa kok, yaudah aku kerja dulu dek"
Hape pun dimatikan sama mas Dani. Dalam hatiku aku menebak jika mas Dani juga menginginkan untuk didampingi saat wisuda nanti. Setelah sampai dikampus mas Dani aku berasa seneng sekali sebelum akhirnya aku bertemu dan ngobrol sedikit serius dengannya.
Dani : "besok Sabtu aku mau wisuda dek, terus habis wisuda dan ngurus semua surat aku langsung berangkat ke Jambi nyusul mas nur"
Mak nyesss!!!!.........rasa hatiku seperti disayat dengan bongkahan es batu yang sangat dingin sekali.
Aku :" oh.....iya mas, selamat ya udah bisa wisuda, aku masih belum selesai skripsi sih mungkin bulan depan baru bisa fix bener"
Dani :" iya, aku tahu kamu udah berusaha kamu juga udah bantu mas buat nyelesain skripsiku, mungkin aku lama tinggal dijambi dek kamu hati - hati disini"
Aku :" ih.....kaya anak kecil aja dibilangin gitu amat mas"
Dani :" ya mas pinginnya kamu jaga diri aja setelah mas kemarin tahu pergaulanmu"
Aku : " iya ............siap......."
Dani :" udah yok, mas anter kamu pulang"
Aku pulang ditempat kakakku yang gak jauh dari kampus mas Dani.
Beberapa bulan berlalu setelah kepergian mas Dani, hari - hariku kulewati bersama teman sekampung untuk bermain dan bersenda gurau.
Pagi itu hari Minggu aku bangun agak siang karena sedang ada tamu bulanan. Seperti biasa bangun tidur aku mencuci lalu bersiap untuk mandi. Karena kamar mandi rumah simbahku diluar dan dekat dengan tempat nongkrong keluarga besar Simbah. Aku mendengar suara mas Dani
Sambil memicingkan muka dan mendengar dengan teliti. Memang benar mas Dani yang sebulan lalu pamitan pergi ke Jambi tapi kog udah Dateng lagi( pikirku dalam hati) segera ku selesaikan mandi kemudian bergegas menemuinya.
Selesai mandi aku segera ikut gabung dengan keluarga besar Simbah yang masih ada dikampung.
Aku :" loh mas, katanya kejambi kog udah pulang sih?"
Mbak Ranti :" tuh kan baru aja diomongin udah cepet - cepet keluar aja"
Dani :" iya sih, kangen seseorang soalnya"
Aku : " oh......gitu, terus udah ketemuan belum?"
Dani : "belum juga soalnya belum sempet"
Karena riuhnya suasana ditempat itu jadi percakapanku dengan mas Dani terpaksa tertunda. Dengan perasaan bimbang aku pergi meninggalkan tempat nongkrong keluarga menuju kekamar untuk bersiap menggosok baju. Ternyata mas Dani mengikuti ku dari belakang
Dani :" dek, tunggu bentar?"
Aku : menoleh kebelakang melihat kearah mas Dani yang tampak begitu rapi dan wangi "iya mas, ada apa?"
Dani :" keluar yok, makan atau kemana gitu"
Aku : "males ah mas, lagi gak pingin keluar"
Dani : "ayolah.......dek, aku pingin ngomong serius nih"
Aku : "udahlah........mas mendingan mas ketemuan dulu sama yang dikangenin sana biar lega ntar kalau udah baru kita keluar makan"
Dani :"dek, kamu tuh tahu gak sih sebenarnya yang aku kangenin tuh kamu"
Aku : berhenti sejenak menatap mas Dani dengan bingung
Dani : " kenapa kayak ya gak percaya gitu sih"
Aku :"emang sih"
Mas Dani terus mengikutiku dan meyakinkan tentang hatinya padaku. Aku jadi bingung antara percaya gak percaya ada seorang yang begitu memperhatikanku tapi aku gak peka sama sekali.
Dani :" udahlah.....ayok keluar aku yang traktir kog, itung-itung bayar waktu itu"
Aku :" hah....!!!!waktu itu kapan mas?"
Dani : "waktu aku ngajak kamu ke perpustakaan kampus terus tak tinggal pulang sendiri tanpa ngomong dulu, he..he...."
Aku :" huft......!!!!dasar egois kamu mas,tau gak waktu itu aku jalan pulang dari kampusmu kesini" (sedikit mengungkapkan rasa kesal)
Dani :" iya....iya.....maaf, makanya ini aku pingin Nebus kesalahan yang dulu dek, ajakin kamu keluar makan gitu:"
Aku :" males ah mas, aku masih gosok baju buat kuliah besok sih"
Dani:" udahlah.....gosoknya ntar malem ajah sekarang kita keluar dulu, ayoklah.....ada sesuatu yang aku pingin sampaikan kekamu"
Aku :" yaudah sih ngomong aja disini"
Dani :" enggak bisa sayang ku...."
Aku:" hah.....!!!!"(Sambil mengkerut kan dahi merasa heran dengan ucapan mas Dani)
Dani :" kenapa?kog melongo gitu mukanya"
Aku:" ucapanmu barusan bikin heran deh mas"
Dani :" heran kenapa, emang aku beneran sayang kamu kog gak boleh?"
Aku :"Aaa.........ku......aku......aku gak ngerti aja maksud mas"
Dani:" makanya ayok ikut mas nanti tak ceritain"
Seketika kucabut kabel setrika yang sudah kutancapkan pada stop kontak. Tanpa berpikir lama aku langsung bergerak menyanggupi permintaan mas Dani keluar makan siang ditempat pilihannya.