Jumat, 16 Oktober 2020

Dibalik Daring

            Hah......luar biasa perjalanku kali ini menuju sekolah. Hari terasa asing bagiku karena jalanan sepi dan suasana memang sudah agak siang. Jam 07.30 aku berangkat dari rumah. Kalau tidak sedang covid hari seperti ini sudah sangat siang buat pekerja seperti aku. Aku berjalan dengan santai sambil menikmati pemandangan disekitar jalan. 

            Aku berfikir jika seperti ini terus maka keadaan ekonomiku akan semakin terpuruk. "Ah....sudahlah,biarkan saja semua berjalan sesuai rencana Tuhan". Tak lama kemudian sampailah aku ditempat yang selalu membuatku sibuk. Yaitu sekolah Madrasah Ibtidaiyah,disitulah aku menyibukkan diri dengan tugas2 yang akan kuberikan pada anak didikku dirumah.

          "Assalamualaikum " sapaku kepada teman- teman yang sudah duluan di dalam ruangan kelas yang dijadikan kantor sementara. Aku melangkah sambil mencari tempat duduk yang masih kosong. Begitu lima langkah aku temukan meja kosong dan kuletakkan tas berisi absen dan buku- buku materi. Sembari duduk aku membuka absen dan mengisinya dengan hati - hati. Disebelah kiri depan duduklah seniorku guru laki- laki sepuh yang selama ini menjadi partner mengajarku.

Pak No : "bu muridmu ada yang gk pernah kerjakan tugas lho"

Aku : "owh.....iya to pak,siapa ya?ditempatku semua mengumpulkan tugas lho"

Pak no :" ada beberapa orang ni saya sebutkan ya!"

Aku : "iya silakan nanti biar saya tegur lewat WA atau saya samperin kerumah kalo deket"

Pak no : "ni yang pertama uswah, putra, sama nanang ini sama sekali belum kirim tugas dari seminggu kemarin".

Aku :" iya pak nanti saya tegur lewat Wa"

Pak no:" iya tolong bu soalnya kan udah kls 6 juga harus disiplin"

Aku :"iya pak".

           Sampai dirumah aku langsung japri mereka yang terkena kartu sama pak no. Banyak sekali alasan dari mereka nggak pernah kirim tugas padahal mereka tahu kalo guru kls 6 terkenal dengan tegasnya.

           Aku menunggu sampai esok hari untuk mengetahui perkembangan mereka. Memang untuk tugasku mereka semua mengirimkannya tapi tidak untuk tugas pak no. Setelah sehari bekerja dari rumah giliran saya masuk hari berikutnya. Aku pikir semua sudah mengirim ke pak no tugas2nya. Ternyata memang agak susah mengerakkan anak2 mengirim tugas ke pak no.

            Sampai lah aku disekolah agak telat kali ini. Setelah kutaruh tas dan duduk dibangku kosong paling belakang pak no pun berkomentar." bu gimana ni muridmu masih ada yang blm kerjakan tugas tapi tinggal uswah dan nanang saja ni"."lho,mosok pak saya sudah kasih peringatan kemereka lho". "lha ini buktinya sampai sekarang tak tunggu masih blm kirim juga he". Saat itu aku langsung kepikiran sama uswah karena dia anak perempuan kenapa sampai gk pernah kirimkan tugas.

             Hari itu juga aku korek informasi dari guru kelas sebelumnya ternyata memang uswah adalah anak yang males kirim tugas. Begitupun nanang,tak pikir panjang aku lansung serahkan nanang pada kepala sekolah karena memang kasusnya agak rumit. Untuk uswah aku yang menanganinya sendiri. Keesokan paginya aku berusaha kerumah teman uswah agar diantar kerumahnya. Mungkin memang dasar nasibku kurang baik temannya pun kucari nggak mncul juga. Tak berpikir lama aku mampir ketempat teman yang rumahnya tidak begitu jauh dari tempat itu. Namanya umi dari situ aku korek info tentang uswah yang sering main kedaerahnya.

Aku :"Assalamualaikum...."

Ibunya umi dan beberapa tetangga berkumpul dan menyambutku dengan baik

"wa'alaikum salam bu...."mereka menjawab kompak

Ibunya umi :"Ada apa bu kog tumben pagi -pagi mampir kesini?"

Aku :"iya bu mau cari uminya adakah?"

Ibunya umi :"ada bu bentar saya panggilkan"

Aku: duduk di sebelah ibunya umi kemudian umi mncul dari dalam

Umi :"Assalamualaikum bu ada apa ini?"

Aku :"gak ada apa- apa bu cuma mampir dan mau tanya soal uswah kog gak pernah kirim tugas apa umi tahu sebabnya?"

Umi :"iya bu memang uswah itu anaknya pemalas dan susah dinasehatin orang tuanya,padahal saya sudah bilang kalau nggak bisa kerjakan atau ada masalah boleh kesini"

Aku :"MasyaAlloh.....uswah seorang anak perempuan yang pendiam dan anak nya ustadz pula ternyata punya kebiasaan yang buruk"pikirku dalam hati

Umi : "dia biasanya juga main dekat sini bu sepedaan sama lyli dan lia tapi kali ini dia kog gak muncul"

Aku :"owh,gitu bu sebenarnya saya pingin sekali ketemu uswah,bisakah minta tolong diantar kesana?"

Umi :"ow,bisa bu biar diantar lia ya !"

Aku "iyalah oke,yuk lia ikut aku"

Aku dan lia :menuju rumah uswah

Lia: langsung turun dan mengetuk pintu rumah uswah" sepertinya nggak ada dirumah bu"

Aku:dalam hatiku hanya bisa mengelus dada atas kondisi rumah uswah yang memang diluar dugaanku(subhanalloh...rumahnya terbuat dari bambu dan sangat kecil namun bersih)"lha trus gimana ya ini penting sekali ya"

Lia:"bentar bu saya tanya simbahnya (berbelok kebelakang dan menghampiri rumah sebelahnya)mbah uswahnya ada?"

Simbah:"ow,nggak ada nduk katanya kerumah temannya dari kemarin belum pulang"

Aku : kembali menghela nafas dan membatin"masyaAlloh uswah....perempuan masih kecil baru kls 6 sd sudah berani nginap ditempat teman"

Simbah :"soalnya orang tuanya pergi kemarin siang sudah saya kasih tahu jangan pergi malah pergi juga"

Aku :"yaudah mbah nitip pesan kalau pulang saya gurunya mencari gitu geh!"

Simbah:"ya bu"

             Aku dan lia tak mendapat info apapun dari situ tapi setidaknya aku tahu kondisi siswaku yang seharusnya memang kuperhatikan. Dari situ aku mulai sadar bahwa kita memiliki kondisi yang berbeda dalam segala hal dan wajib bagi kita sworang guru memberikan perhatian lebih kepada siswa yang memang benar- benar membutuhkan. Kadang kita lupa akan kekuasaan Alloh yang telah memberi kelebihan pada kita. Harusnya kita melihat sekeliling agar selalu berfikiran positif

             Mungkin kondisi uswah yang jauh berbeda dengan temannya yang membuatnya malas dan merasa rendah diri untuk mengikuti kegiatan daring.Atau mungkin karena dia berpikir meskipun sekolah susah payah tak akan memberikannya finansial seperti temannya. Atau apa?entahlah.....pikiran siswaku yang membuatku merasa bersalah karena tidak bisa membantunya....

    Sekian.....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Harap - harap cemas

    Malam itu aku duduk diteras bersama keluarga kakak sepupuku. Setiba ada kakek - kakek yang datang ikut ngobrol bersama kami, kakek itu b...