witing tresno jalaran soko kepekso (munculnya cinta karena terpaksa) mungkin itulah istilah yang tepat dan patut disandang oleh kaila. Gadis cantik nan rupawan yang dulu sebagai kembang desa dilingkungan kampung sendang rejo,tepatnya di kabupaten Klaten.
Kaila adalah anak pekerja serabutan yang sederhana dan tinggal bersama neneknya. Orang tua yang jauh merantau dikota lain tak membuat kaila putus semangat dalam bersahabat. Dari persahabatan itulah kaila menemukan banyak sekali pelajaran hidup. Kadang senang kadang susah kadang haru dan masih banyak hal yang mungkin orang lain belum pernah merasakannya.
Ketika bersama sahabat sejati kadang ada rasa iri ingin bersama orang tua dan saudara lain saat senja dan fajar tiba. Pernah suatu saat kaila ditanya sahabatnya bernama tami "la, kamu gak kangen apa hidup pisah sama orang tua?". Jawabkupun santai meski batinku sesak "ya gak lah,udah biasa kalee....dari kecil hidup sama nenek". "Owh......gitu ya...."ledek tami."udah lah ntar malah panjang" sahut kaila.
Kaila diajak tami keluar ke alun -alun klaten, waktu itu pas malem minggu. Mereka berencana nongkrong aja sambil cari angin, nggak sengaja mereka ketemu nita temen sekampung. "nit, kamu kesini juga?"sapa tami.nita menjawab dengan lembut "iya,kan malem minggu tadi pacar aku hery datang njemput kerumah,ternyata diajak kesini " "oh,gitu yaudah sana jalan sama pacarmu ntar kita dikira ganggu lagi" sahut tami. Kami berdua akhirnya jalan -jalan sendiri.
Setelah berjalan kira -kira sejauh 2meter kami dihampiri seorang pemuda yang tampangnya lumayan keren juga. Badannya tinggi, tegap dan kekar cuma yang bikin salfok tuh dia pake celana pendek dan sepatu olahraga. Emang kenyataanya dia lagi olah raga malem,cocok banget kaya suasana yang lagi adem - adem gimana..... gitu. Setelah beberapa saat kami bertiga ngobrol di bangku bawah pohon pojok alun- alun, kami merasa akrab dan nyaman aja. Namanya samy mahasiswa UNY yang suka olah raga malem karena lagi iseng- iseng aja. Saat itu tami yang banyak bertanya ke samy.
Tami menanyakan banyak hal waktu itu bahkan rumahnya samypun dia tanyakan."sam, ngomong- ngomong rumahmu mana sih? Aku pingin main deh kapan- kapan" tanya tami. Sami jawab seadanya "maunya dimana?yang pasti diatas tanah lho!" sontak aja kami semua ketawa kecut waktu dia jawab itu. Tami kembali menyahut " emang ada ya,manusia rumahnya dibawah tanah?" "ada dong" jawab samy. Kaila melanjutkan jawaban samy" iya mayat tam" "betul" lanjut samy.
"waduh, udah malem aja nih waktu" sela kaila ditengah perbincangan mereka yang sedang asyik -asyiknya. Samypun menyambutnya "iya nih, ngomong- ngomong kalian kesini naik apa?berani pulang gak?". "kita naik sepeda ontel boncengan "tambah tami waktu itu. "hah...!!,malam- malam gini boncengan naik ontel?"samy kaget bukan main."ah...,udah biasa kalee kita kan gak punya motor ya gak?"tambah tami."yaudah aku anterin ya?" sambut samy. "udah gak usah kami udah besar berani kog jalan berdua"sahutku menyela. Tami mencubitku dengan keras, "aduh!!!"aku teriak kesakitan waktu itu tami memberikan isyarat kalo dia mau dianter tapi aku dah terlanjur bilang gak usah.
Kaila dan tami akhirnya pulang naik sepeda ontel boncengan. Dijalan tami marah- marah sama kaila karena kaila nggak mau diantar samy. Kaila dimarahin pun juga gak respon malah cekikikan gak karuan. Sampai dijalan mereka ketemu sama pemuda lagi,yang ini beda sama samy dia ngikutin kaila dan tami sejak ditikungan alun- alun klaten. Tiba- tiba dijalan pemuda itu muncul didekat kaila dan tami. "hai......gadis -gadis manis...."sapa sang pemuda. Mereka berdua nyengir lihat kelakuan pemuda tadi."mau kemana nih,cewek- cewek?"sambung pemuda.tami menyahutnya dengan kethus "pulanglah.....emangnya ngapa?" "aduh,jangan galak dong,boleh gak kenalan?namaku rico kamu siapa?"sahut nya "aku nita"sahut tami "lalu yang bonceng itu namanya siapa?"tanya rico "ih,apaan sih aku gak punya nama"gertak kaila kasar "jangan bo'ong aku tahu kalian lho dari temenku" sambung rico "yaudah sana tanya temenmu" sentak kaila ke rico. Tak berapa lama kaila dan tami berbelok kearah jalan kampung rico tak berani mengikutinya lagi.
Sudah beberapa minggu kaila tak pernah bertemu tami karena kesibukannya dikampus. Tamipun tak pernah hubungi kaila,mungkin mereka saling mengerti keadaan sahabat masing- masing. Saat kaila duduk sendiri didepan rumah neneknya sekonyong- konyong dari kejauhan terlihat ada grab yang datang mendekat ke kaila. Kaila hanya diam sambil mengerutkan dahi dan memandang siapa yang akan keluar dari mobil grab itu. Seorang wanita paruh baya yang sederhana bersama suaminya. Kaila terhenyak dari tempat duduk dan segera menghampiri pasangan itu. "MasyaAlloh ibu,bapak.....!!"kaila kaget sekaligus girang karena orangtua nya datang. "iya nduk.....bapak dan ibu kangen pengin ketemu kamu nduk,gimana sehat kan semua" sahut ibu kaila. "iya bu semua sehat,aku mbah uti dan sepupu sehat semua,ibu gimana?" tanya kaila. "alhamdulillah ibu dan bapak juga sehat".mereka ngobrol lama sekali sambil memasukkan barang yang dibawa bapak dan ibu kaila.
Setelah beberapa hari kaila dan orangtuanya melepas kangen saatnya ibu dan ayah kaila mengutarakan maksudnya sekaligus menjenguk kaila dan nenek . "ehm,begini kaila....maksud bapak kesini ada tujuannya selain menjenguk kamu dan nenek" bapak kaila membuka pembicaraan malam itu. "iya pak,ada apa kog sepertinya serius sekali?" tanyaku kepo. "dengarkan bapakmu dulu nduk....." sahut ibu. "iya bu"jawabku singkat. "anu kaila teman bapak sewaktu kecil didaerah klaten sini mau menyambung silaturahmi dengan keluarga kita" tegas bapak. "oh,bagus dong pak kalo gitu" tukas kaila. "iya nduk tapi semua tergantung padamu"tambah ibu "maksudnya gimana bu?"tanyaku. "gini lho kaila maksudnya, temen bapak ingin menjodohkan putranya dengan kamu"tandas bapak agak ragu berkata. Sontak kaila berjingkat "apa.....!!jodoh,tapi kaila kan masih kuliah pak susah kalo kaila harus berpikir dobel" "bukan begitu nak, dengar dulu bapak ngomong. Kamu bisa lanjutkan kuliah sampai selesai tapi dalam ikatan pertunangan begitu maksud bapak" tegas bapak. Kaila langsung murung sambil merenungkan kisahnya nanti.
Sudah dua hari sejak bapak dan ibu kaila kembali ke tempat kerjanya, kaila merasa sendiri dan sedih karena perjodohan itu. Apa mau dikata ucapan teman dari bapak kaila yang memang sangat menginginkan mereka menjadi keluarga besar. Tami datang disaat yang tepat, kaila menceritakan pada tami kemauan bapak nya. Tami menyarankan agar kaila menurut saja karena memang orangtua selalu menyarankan dan menginginkan yang terbaik untuk anaknya. Lagian jika bapaknya kaila menyarankan seperti itu pasti sudah kenal dekat dengan pemuda yang akan dijodohkannya.
Keesokan harinya kaila menelpon bapaknya dan menyetujui perjodohan itu meskipun belum pernah bertemu dengan pemuda yang dijodohkan. Selain itu usia kaila juga sudah lebih dari cukup untuk menikah, tapi sayang entah karena lugu atau memang belum bertemu jodohnya sehingga kaila masih menjomblo diusia itu. Teman- temannya saja sudah punya anak dan berumah tangga. Mengingat hal itu maka kaila terpaksa menerima perjodohan itu.
Samy muncul dari arah barat mengendarai sepeda motor ketika kaila berjalan turun dari bus sepulang kuliah. "Assalamualaikum,gadis.....!!" sapa sami sambil berdiri mendekati kaila. "wa'alaikum salam sam,ngapain kamu kesini?"tanyakaila heran, "tenang, aku gak ada maksud apa pun cuma mau jemput kamu aja"jawabnya sopan sekali membuat kaila mak jleb...!! tenang dihati. "ayok, bonceng aku ntar kita ngobrol sambil jalan" lanjut samy. Kaila terdiam dan terpana melihat kesopanan samy, akhirnya samy memukul sedikit bahu kaila "hai.....nona manis mari kita pulang....." "ow.....ow....maaf oh.....oh.....apa.....?oke deh"kaila geragapan jawabnya. Samy menggandeng tangan kaila dan mengajaknya naik motor, setelah berjalan agak jauh samy mengatakan kalo dia diperintah ayahnya untuk menjemput seorang gadis yang akan dijodohkan dengannya. Ayah samy menyuruh untuk menjemput di halte bus dekat pabrik kaos dan menunjukkan jam serta ciri- ciri gadis tersebut. "gak nyangka deh ternyata yang bakal dijodohin sama aku itu gadis yang kutemui di alun- alun waktu malem minggu kemarin" samy berucap sambil tertawa kecil, kaila hanya diam dan belum percaya perjodohan itu. Kaila hanya bisa senyum simpul saja.
Setelah sampai dirumah kaila dibuat kaget lagi dengan banyaknya orang yang sedang mengobrol didalam rumah. Ternyata keluarga kaila ada ibu, bapak dan nenek kaila serta keluarga samy menyambut kaila dengan senyum bahagia. "alhamdulillah.....kalian cocok... sekali...." sambut ayah samy pada kaila dan samy. "gimana nak kaila apakah kamu masih meragukan keputusan bapak?" tanya bapak kaila. "eh.....emmmm.....gimana ya pak?"kaila nyengir saja. "aku sih gak nolak yah kalo gadis ini yang dijodohin sama aku" sahut samy. Kaila malu- malu sambil mengangguk kepala jawab pertanyaan ayah samy. Alhamdulillah..............mereka akhiirnya setuju dengan perjodohan meskipun bukan jamannya.
Beberapa hari berlangsung perjodohan mereka. Kaila tetap kekampus dengan berjalan kaki dan naik kendaraan umum. Sementara Samy masih enjoy berkumpul dengan teman - teman yang lain sebelum acara lepas lajang diadakan. Samy pemuda yang baik dan jujur, dia adalah pemuda yang ulet dan telaten dalam hal pekerjaan. Samy anak kedua dari pasangan Ida dan prasetyo yang dulu merupakan teman sekolah bapaknya kaila. Seorang pemuda gagah yang bekerja sebagai manager sebuah percetakan daerah klaten juga. Meskipun samy seorang manager tak serta merta membuat samy menjadi orang besar kepala dan membanggakan diri.
"Sam, emangnya kamu gak risih tuh dijodohin sama gadis kampung kaya kaila?"ujar hananto teman samy yang lebih tua dari samy. Samy menanggapi pertanyaan itu dengan santai."ya....nggak lah bang, kan gue emang susah buat cari jodoh bang" "ah.....lho aja sam yang gak mau buka hati " sahut dino " ya khan aku gak bisa move on dari ryta din"ungkap samy pasrah.
Kaila baru pulang dari kampus setelah hari mendekati ashar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar