Dihari selasa pagi menjelang siang keluarga kecil kami sedang berkumpul membicarakan hal -hal yangenyenangkan dan motivasi untuk anak - anak yang ketiganya masih kecil -kecil. Anak pertama baru usia 9tahun, anak kedua usia 6tahun dan yang bontot baru 4tahun. Ketiga buah hati ku semua perempuan manis- manis pula. Meakipun suamiku keturunan belanda tapi anakku nggak ada yang kulitnya cerah, semua sawo mateng bahkan kematengan.
Anakku yang paling bontot memang suka usil, makanya suamiku memanggilnya upil yang suka usil padahal namanya aprilia. Bapak suka menggodanya "pil......sini pil"
"opo.....aku gak mau sama bapak"sahut anakku
"lho.....yaudah ntar kalo minta jajan bapak juga gak mau...."
Seperti itulah canda suamiku dan sibontot, kelucuannya membuat suamiku enggan meninggalkannya terlalu lama. Bahkan ketika suamiku sedang pergi sama temannya pun selalu menelpon keadaan bontot.
Kadang aku sering iri dengan kedekatan anak dan suamiku, yang membuatku iri tuh ketika aku pergi agak lama anak -anak gak pernah menanyakan keberadaanku sedangkan ketika suamiku baru saja pergi mereka sudah heboh menanyakan dan menelponnya. Nah, yang ini sisulung paling aktif "bu bapak kemana to?" jawabku sih santuy "gak tahu...." dah diem deh.
Suatu ketika kami sedang membersihkan rumah menata barang- barang pokok serta mainan suamiku marah bukan main karena ketiga anaknya membuat semua barang berantakan. "upil.....hayo mainanya kalo gak kepakai dibuang bapak ya?" "iya pak" jawabnya sekena dia. "nisa bonekanya ditata kembali atao bapak buang ya...." "jangan.....itu mahal pak"sambil menata boneka. Sejenak menunggu nisa menata boneka suamiku duduk sebentar dikursi depan sambil menyulut rokok. Keluarlah sibontot "bapak bau......encing......" "apa pil...."
"lha bapak lokok mulut bau encing......" sahut bontot sambil nyengir
Setelah sebatang rokok habis dihisap suamiku kembali membersihkan ruangan dengan menyapu dan berencana mengepel pula. Setelah urusan lantai beres kembali suamiku rehat sejenak, ketika meraba- raba dan mau mengambil rokok suamiku bingung bukan kepalang karena rokok dan koreknya raib entah kemana. Dirogohnya bawah kursi gak ada, dibuka taplak meja gak ada juga, dicari muter setiap ruangan gak ketemu pula. Ngomellah suamiku
"upil ini pasti....pil......upil...mana rokok bapak?"
"owa eti yo.....aku owa og"jawabnya santai banget
"nisa...?" tetiak suamiku "aku gak tahu yo" sahut nisa "hah.....sufi ni yang sembunyiin" pekiknya lagi "aku dari tadi disini yo pak gak tahu...." "lha terus siapa yang sembunyiin.....?kalo gak ada yang ngaku gak tak ajak deh......"bujuk bapaknya
Tiba- tiba sibontot masuk kamar bapaknya "aku gak eti yo pak......" sambil keluar dan menyembunyikan tangan dibelakang punggungnya. Bapaknya masih saja bingung mencari kesana kemari menunduk, berdiri mendongak diatas almari,menoleh samping rumah dan berputar keliling rumah. "buk...."dibuanglah bungkus rokok dan koreknya dijalan. Ketiga anakku tertawa cekikikan karena telah mengerjai bapaknya......."wakakakak kasihan deh bapak tak kerjain "ucap sibontot sambil berlari sembunyi. Suamikupun tertawa lebar melihat ulah ketiga anaknya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar