Alhamdulillah.......besuk waktunya karyawan madrasah melepas penat ke jogjakarta. Hari sabtu pagi semua berkumpul dirumah bukepala tanpa suami ataupun anak karena acara ini hanya khusus untuk karyawan madrasah.
Semua berkumpul tepat waktu, semua komitmen berangkat refresing bersama waktub itu meskipun ada beberapa guru yang tidak bisa ikut karena suatu hal. Kami berangkat dengan tenang dan sangat menikmati perjalanan
Sungguh perjalanan yang buta karena waktu itu kami tak punya tujuan akan pergi kemana. Asal jalan dan sampailah di jalan masuk jogja, semua binggung harus kemana dulu ini. Akhirnya bukepala memutuskan untuk singgah ke toko muhammadiyah. Disana kami ishoma untuk sejenak sambil melihat dan membeli barang yang dibutuhkan.
Kami melanjutkan perjalanan entah kemana karena belum tahu tujuan. Setelah semua masuk ke mobil semua bertanya sama anak muda yang pernah plesiran ketempat baru dijogja. Waktu itu hanya ada bulinda dan buerma saja yang masih muda. Kebetulan yang sering pergi bulinda maka semua sepakat bulinda yang menentukan tempat berikutnya.
"bulin.....ayo kemana lagi kita?" tanya butut yang duduk dekat bulinda bulinda merasa kebingungan karena memang jogja banyak tempat wisata baru saat itu. "lha maunya yang gimana bu?pegunungan apa pantai? Kalo perbukitan yang lagi trend saat ini hutan pinus kayaknya" timpal bulin. "yaudah kita kesana saja" sahut bubos.
Dalam perjalanan kami selalu bercerita dan berkelakar tentang banyak hal, karena belum tahu jalan yang pasti kami hanya mengandalkan google map untuk menunjukkan jalan. Ditengah jalan semua sering bertanya kebulinda arah mana menuju hutan. Setelah berjalan cukup jauh dan belum menemukan titik terang maka semua sepakat bertanya dengan salah satu penduduk yang ada disawah. "pak mau tanya jlan hutan pinus mana geh?" tanya pak supir dan salah seorang guru yang turun. "owh, masih jauh mas.....jalan ini lurus aja nanti ada petunjuk setelahnya" sambung pak petani.
Dengan petunjuk itu kami melaju dengan hati2 dan ternyata memang benar ada petunjuk kearah sana namun perjalanan sangat berliku dan menanjak, semua disuruh berdoa sama bubos. Namun karena sifat kami yang susah sekali diajak diam maka semua masih guyonan didalam bus suasana ramai sekali karena bulilis yang mengajak bercanda. Ketika ada tanjakan yang sangat curam sekali bubos marah dan agak berteriak "sssttt......diam berdoa semua"
Cep!! Semua berhenti bicara dan suasana hening mencekam karena jalan yang terlalu menanjak. Dari belakang terdengar suara pelan sekali......"ssstttt......tahan nafas juga" sambil menahan tawa semua saling melihat teman2nya. Setelah keluar dari tanjakan tajam semua menghela "alahmdulillah......"
Akhirnya samapailah ditempat tujuan kami hutan pinus yang asri dan indah. Pohon pinus diatas bukit yang syahdu dan menyenangkan. Tiba -tiba air menitik pelan dari sela -sela daun pinus yang menjulang. Lama kelaman air semakin deras kami terbagi menjadi 2 kelompok yang berani keatas diketuai bapak sutrisno,bulilis maryuni (almh), aku, bulinda, buerma, pak ahmad.
Kami berenam menuju keatas dengan santai dan positif saja setelah setengah jalan hujan semakin deras, kmi berusaha mencari tempat berteduh meskiun awalnya hanya dibawah pohon -pohon pinus namun tetap saja masih basah. Akhirnya secara tidak sengaja kami temukan warung untuk berteduh. Warung itu terlihat kecil dari jauh namun setelah kita masuk ternyata didalamnya terdapat tempat yang lumayan.
Pak tris masuk dan mengambil tempat di dalam yang lokasinya agak luas. Kami berlima mengikuti saja. Kami duduk dan berkelakar ditempat itu. Setelah istirahat sebentar pak sutris menawarkan makan, semua sepakat pesan makan mie rebus dan kopi hangat dan teh panas. Sambil menunggu pesanan kami bercanda dan mengusili bulilis yang senang tertawa kami berbincang sedikit tentang bnyak hal.
Dari arah dapur keluarlah pemilik warung menghantar kopi pesanan yang ditempatkan dalam cangkir bulat mirip mangkuk. Titiba didepan buerma bulilis nyeletuk "lho mbak itu mie rebus kog ditaruh dicangkir to piye wi?" sontak saja semua tertawa bersama sampai perut kami sakit. Akhirnya buerma menjelaskan kalo itu kopi bukan mie "itu kopi yo bu bukannya mie rebus" bulilis masih saja ngotot "lha kopi kog warnanya coklat ada putih2nya bu?" buerma menyambung lagi "itu nescaffe ya bu warnanya memang ada busanya putih dan dikasih coklat " "ow, alah.....tak kiro mie kog diwadahi cangkir" sahut bulilis smbil tertawa sendiri.
Setelah hujan reda dan makan selesai kami kembali turun untuk pulang. Ditengah jalan kami dihadang untuk makan nasi yang dibawa dari rumah bubos. Kami mampir sejenak dan makan sedikit karena memang kami sudah kenyang diatas tadi. Lagi- lagi bulilis buat ulah yang bikin mengocok perut. "lha iki maem e nganggo opo bu gak ada piringnya" padahal bututik sudah menyiapkan kertas minyak untuk makan bulilis masih saja bingung mencari piring dan membuka semua barang -barang , akhirnya semua geram dan bulilis kena marah bututik namun bulilis tetap tertawa dan santai. Setelah semua beres dan suasana sedah sore kami memutuskan kembali kesragen.
Tak sampai disitu kelakar bulilis masih dilanjutkan didalam bus hingga malam hari sampai kami akhirnya cape dan tertidur didalan bus hingga perjalanan hampir tiba tempat tujuan.