Kamis, 26 November 2020

Kenangan Hutan Pinus

          Alhamdulillah.......besuk waktunya karyawan madrasah melepas penat ke jogjakarta. Hari sabtu pagi semua berkumpul dirumah bukepala tanpa suami ataupun anak karena acara ini hanya khusus untuk karyawan madrasah. 

            Semua berkumpul tepat waktu, semua komitmen berangkat refresing bersama waktub itu meskipun ada beberapa guru yang tidak bisa ikut karena suatu hal. Kami berangkat dengan tenang dan sangat menikmati perjalanan 

            Sungguh perjalanan yang buta karena waktu itu kami tak punya tujuan akan pergi kemana. Asal jalan dan sampailah di jalan masuk jogja, semua binggung harus kemana dulu ini. Akhirnya bukepala memutuskan untuk singgah ke toko muhammadiyah. Disana kami ishoma untuk sejenak sambil melihat dan membeli barang yang dibutuhkan. 

             Kami melanjutkan perjalanan entah kemana karena belum tahu tujuan. Setelah semua masuk ke mobil semua bertanya sama anak muda yang pernah plesiran ketempat baru dijogja. Waktu itu hanya ada bulinda dan buerma saja yang masih muda. Kebetulan yang sering pergi bulinda maka semua sepakat bulinda yang menentukan tempat berikutnya. 

              "bulin.....ayo kemana lagi kita?" tanya butut yang duduk dekat bulinda bulinda merasa kebingungan karena memang jogja banyak tempat wisata baru saat itu. "lha maunya yang gimana bu?pegunungan apa pantai? Kalo perbukitan yang lagi trend saat ini hutan pinus kayaknya" timpal bulin. "yaudah kita kesana saja" sahut bubos.

               Dalam perjalanan kami selalu bercerita dan berkelakar tentang banyak hal, karena belum tahu jalan yang pasti kami hanya mengandalkan google map untuk menunjukkan jalan. Ditengah jalan semua sering bertanya kebulinda arah mana menuju hutan. Setelah berjalan cukup jauh dan belum menemukan titik terang maka semua sepakat bertanya dengan salah satu penduduk yang ada disawah. "pak mau tanya jlan hutan pinus mana geh?" tanya pak supir dan salah seorang guru yang turun. "owh, masih jauh mas.....jalan ini lurus aja nanti ada petunjuk setelahnya" sambung pak petani. 

                Dengan petunjuk itu kami melaju dengan hati2 dan ternyata memang benar ada petunjuk kearah sana namun perjalanan sangat berliku dan menanjak, semua disuruh berdoa sama bubos. Namun karena sifat kami yang susah sekali diajak diam maka semua masih guyonan didalam bus suasana ramai sekali karena bulilis yang mengajak bercanda. Ketika ada tanjakan yang sangat curam sekali bubos marah dan agak berteriak "sssttt......diam berdoa semua"

                 Cep!! Semua berhenti bicara dan suasana hening mencekam karena jalan yang terlalu menanjak. Dari belakang terdengar suara pelan sekali......"ssstttt......tahan nafas juga" sambil menahan tawa semua saling melihat teman2nya. Setelah keluar dari tanjakan tajam semua menghela "alahmdulillah......"

                 Akhirnya samapailah ditempat tujuan kami hutan pinus yang asri dan indah. Pohon pinus diatas bukit yang syahdu dan menyenangkan. Tiba -tiba air menitik pelan dari sela -sela daun pinus yang menjulang. Lama kelaman air semakin deras kami terbagi menjadi 2 kelompok yang berani keatas diketuai bapak sutrisno,bulilis maryuni (almh), aku, bulinda, buerma, pak ahmad. 

                 Kami berenam menuju keatas dengan santai dan positif saja setelah setengah jalan hujan semakin deras, kmi berusaha mencari tempat berteduh meskiun awalnya hanya dibawah pohon -pohon pinus namun tetap saja masih basah. Akhirnya secara tidak sengaja kami temukan warung untuk berteduh. Warung itu terlihat kecil dari jauh namun setelah kita masuk ternyata didalamnya terdapat tempat yang lumayan. 

                 Pak tris masuk dan mengambil tempat di dalam yang lokasinya agak luas. Kami berlima mengikuti saja. Kami duduk dan berkelakar ditempat itu. Setelah istirahat sebentar pak sutris menawarkan makan, semua sepakat pesan makan mie rebus dan kopi hangat dan teh panas. Sambil menunggu pesanan kami bercanda dan mengusili bulilis yang senang tertawa kami berbincang sedikit tentang bnyak hal. 

                Dari arah dapur keluarlah pemilik warung menghantar kopi pesanan yang ditempatkan dalam cangkir bulat mirip mangkuk. Titiba didepan buerma bulilis nyeletuk "lho mbak itu mie rebus kog ditaruh dicangkir to piye wi?" sontak saja semua tertawa bersama sampai perut kami sakit. Akhirnya buerma menjelaskan kalo itu kopi bukan mie "itu kopi yo bu bukannya mie rebus" bulilis masih saja ngotot "lha kopi kog warnanya coklat ada putih2nya bu?" buerma menyambung lagi "itu nescaffe ya bu warnanya memang ada busanya putih dan dikasih coklat " "ow, alah.....tak kiro mie kog diwadahi cangkir" sahut bulilis smbil tertawa sendiri.

                 Setelah hujan reda dan makan selesai kami kembali turun untuk pulang. Ditengah jalan kami dihadang untuk makan nasi yang dibawa dari rumah bubos. Kami mampir sejenak dan makan sedikit karena memang kami sudah kenyang diatas tadi. Lagi- lagi bulilis buat ulah yang bikin mengocok perut. "lha iki maem e nganggo opo bu gak ada piringnya" padahal bututik sudah menyiapkan kertas minyak untuk makan bulilis masih saja bingung mencari piring dan membuka semua barang -barang , akhirnya semua geram dan bulilis kena marah bututik namun bulilis tetap tertawa dan santai. Setelah semua beres dan suasana sedah sore kami memutuskan kembali kesragen.  

                  Tak sampai disitu kelakar bulilis masih dilanjutkan didalam bus hingga malam hari sampai kami akhirnya cape dan tertidur didalan bus hingga perjalanan hampir tiba tempat tujuan. 




Rabu, 11 November 2020

Rokok

            Dihari selasa pagi menjelang siang keluarga kecil kami sedang berkumpul membicarakan hal -hal yangenyenangkan dan motivasi untuk anak - anak yang ketiganya masih kecil -kecil. Anak pertama baru usia 9tahun, anak kedua usia 6tahun dan yang bontot baru 4tahun. Ketiga buah hati ku semua perempuan manis- manis pula. Meakipun suamiku keturunan belanda tapi anakku nggak ada yang kulitnya cerah, semua sawo mateng bahkan kematengan.

            Anakku yang paling bontot memang suka usil, makanya suamiku memanggilnya upil yang suka usil padahal namanya aprilia. Bapak suka menggodanya "pil......sini pil"

"opo.....aku gak mau sama bapak"sahut anakku

"lho.....yaudah ntar kalo minta jajan bapak juga gak mau...."

        Seperti itulah canda suamiku dan sibontot, kelucuannya membuat suamiku enggan meninggalkannya terlalu lama. Bahkan ketika suamiku sedang pergi sama temannya pun selalu menelpon keadaan bontot.

         Kadang aku sering iri dengan kedekatan anak dan suamiku, yang membuatku iri tuh ketika aku pergi agak lama anak -anak gak pernah menanyakan keberadaanku sedangkan ketika suamiku baru saja pergi mereka sudah heboh menanyakan dan menelponnya. Nah, yang ini sisulung paling aktif "bu bapak kemana to?" jawabku sih santuy "gak tahu...." dah diem deh.

            Suatu ketika kami sedang membersihkan rumah menata barang- barang pokok serta mainan suamiku marah bukan main karena ketiga anaknya membuat semua barang berantakan. "upil.....hayo mainanya kalo gak kepakai dibuang bapak ya?" "iya pak" jawabnya sekena dia. "nisa bonekanya ditata kembali atao bapak buang ya...." "jangan.....itu mahal pak"sambil menata boneka. Sejenak menunggu nisa menata boneka suamiku duduk sebentar dikursi depan sambil menyulut rokok. Keluarlah sibontot "bapak bau......encing......" "apa pil...."

 "lha bapak lokok mulut bau encing......" sahut bontot sambil nyengir

           Setelah sebatang rokok habis dihisap suamiku kembali membersihkan ruangan dengan menyapu dan berencana mengepel pula. Setelah urusan lantai beres kembali suamiku rehat sejenak, ketika meraba- raba dan mau mengambil rokok suamiku bingung bukan kepalang karena rokok dan koreknya raib entah kemana. Dirogohnya bawah kursi gak ada, dibuka taplak meja gak ada juga, dicari muter setiap ruangan gak ketemu pula. Ngomellah suamiku

"upil ini pasti....pil......upil...mana rokok bapak?"

"owa eti yo.....aku owa og"jawabnya santai banget 

"nisa...?" tetiak suamiku "aku gak tahu yo" sahut nisa "hah.....sufi ni yang sembunyiin" pekiknya lagi "aku dari tadi disini yo pak gak tahu...." "lha terus siapa yang sembunyiin.....?kalo gak ada yang ngaku gak tak ajak deh......"bujuk bapaknya

             Tiba- tiba sibontot masuk kamar bapaknya "aku gak eti yo pak......" sambil keluar dan menyembunyikan tangan dibelakang punggungnya. Bapaknya masih saja bingung mencari kesana kemari menunduk, berdiri mendongak diatas almari,menoleh samping rumah dan berputar keliling rumah. "buk...."dibuanglah bungkus rokok dan koreknya dijalan. Ketiga anakku tertawa cekikikan karena telah mengerjai bapaknya......."wakakakak kasihan deh bapak tak kerjain "ucap sibontot sambil berlari sembunyi. Suamikupun tertawa lebar melihat ulah ketiga anaknya.

Senin, 09 November 2020

Jodoh

              witing tresno jalaran soko kepekso (munculnya cinta karena terpaksa) mungkin itulah istilah yang tepat dan patut disandang oleh kaila. Gadis cantik nan rupawan yang dulu sebagai kembang desa dilingkungan kampung sendang rejo,tepatnya di kabupaten Klaten. 

              Kaila adalah anak pekerja serabutan yang sederhana dan tinggal bersama neneknya. Orang tua yang jauh merantau dikota lain tak membuat kaila putus semangat dalam bersahabat. Dari persahabatan itulah kaila menemukan banyak sekali pelajaran hidup. Kadang senang kadang susah kadang haru dan masih banyak hal yang mungkin orang lain belum pernah merasakannya.

                Ketika bersama sahabat sejati kadang ada rasa iri ingin bersama orang tua dan saudara lain saat senja dan fajar tiba. Pernah suatu saat kaila ditanya sahabatnya bernama tami "la, kamu gak kangen apa hidup pisah sama orang tua?". Jawabkupun santai meski batinku sesak "ya gak lah,udah biasa kalee....dari kecil hidup sama nenek". "Owh......gitu ya...."ledek tami."udah lah ntar malah panjang" sahut kaila.

                 Kaila diajak tami keluar ke alun -alun klaten, waktu itu pas malem minggu. Mereka berencana nongkrong aja sambil cari angin, nggak sengaja mereka ketemu nita temen sekampung. "nit, kamu kesini juga?"sapa tami.nita menjawab dengan lembut "iya,kan malem minggu tadi pacar aku hery datang njemput kerumah,ternyata diajak kesini " "oh,gitu yaudah sana jalan sama pacarmu ntar kita dikira ganggu lagi" sahut tami. Kami berdua akhirnya jalan -jalan sendiri.

                 Setelah berjalan kira -kira sejauh 2meter kami dihampiri seorang pemuda yang tampangnya lumayan keren juga. Badannya tinggi, tegap dan kekar cuma yang bikin salfok tuh dia pake celana pendek dan sepatu olahraga. Emang kenyataanya dia lagi olah raga malem,cocok banget kaya suasana yang lagi adem - adem gimana..... gitu. Setelah beberapa saat kami bertiga ngobrol di bangku bawah pohon pojok alun- alun, kami merasa akrab dan nyaman aja. Namanya samy  mahasiswa UNY yang suka olah raga malem karena lagi iseng- iseng aja. Saat itu tami yang banyak bertanya ke samy. 

                 Tami menanyakan banyak hal waktu itu bahkan rumahnya samypun dia tanyakan."sam, ngomong- ngomong rumahmu mana sih? Aku pingin main deh kapan- kapan" tanya tami. Sami jawab seadanya "maunya dimana?yang pasti diatas tanah lho!" sontak aja kami semua ketawa kecut waktu dia jawab itu. Tami kembali menyahut " emang ada ya,manusia rumahnya dibawah tanah?" "ada dong" jawab samy. Kaila melanjutkan jawaban samy" iya mayat tam" "betul" lanjut samy. 

                 "waduh, udah malem aja nih waktu" sela kaila ditengah perbincangan mereka yang sedang asyik -asyiknya. Samypun menyambutnya "iya nih, ngomong- ngomong kalian kesini naik apa?berani pulang gak?". "kita naik sepeda ontel boncengan "tambah tami waktu itu. "hah...!!,malam- malam gini boncengan naik ontel?"samy kaget bukan main."ah...,udah biasa kalee kita kan gak punya motor ya gak?"tambah tami."yaudah aku anterin ya?" sambut samy. "udah gak usah kami udah besar berani kog jalan berdua"sahutku menyela. Tami mencubitku dengan keras, "aduh!!!"aku teriak kesakitan waktu itu tami memberikan isyarat kalo dia mau dianter tapi aku dah terlanjur bilang gak usah.

                    Kaila dan tami akhirnya pulang naik sepeda ontel boncengan. Dijalan tami marah- marah sama kaila karena kaila nggak mau diantar samy. Kaila dimarahin pun juga gak respon malah cekikikan gak karuan. Sampai dijalan mereka ketemu sama pemuda lagi,yang ini beda sama samy dia ngikutin kaila dan tami sejak ditikungan alun- alun klaten. Tiba- tiba dijalan pemuda itu muncul didekat kaila dan tami. "hai......gadis -gadis manis...."sapa sang pemuda. Mereka berdua nyengir lihat kelakuan pemuda tadi."mau kemana nih,cewek- cewek?"sambung pemuda.tami menyahutnya dengan kethus "pulanglah.....emangnya ngapa?" "aduh,jangan galak dong,boleh gak kenalan?namaku rico kamu siapa?"sahut nya "aku nita"sahut tami "lalu yang bonceng itu namanya siapa?"tanya rico "ih,apaan sih aku gak punya nama"gertak kaila kasar "jangan bo'ong aku tahu kalian lho dari temenku" sambung rico "yaudah sana tanya temenmu" sentak kaila ke rico. Tak berapa lama kaila dan tami berbelok kearah jalan kampung rico tak berani mengikutinya lagi.

                 Sudah beberapa minggu kaila tak pernah bertemu tami karena kesibukannya dikampus. Tamipun tak pernah hubungi kaila,mungkin mereka saling mengerti keadaan sahabat masing- masing. Saat kaila duduk sendiri didepan rumah neneknya sekonyong- konyong dari kejauhan terlihat ada grab yang datang mendekat ke kaila. Kaila hanya diam sambil mengerutkan dahi dan memandang siapa yang akan keluar dari mobil grab itu. Seorang wanita paruh baya yang sederhana bersama suaminya. Kaila terhenyak dari tempat duduk dan segera menghampiri pasangan itu. "MasyaAlloh ibu,bapak.....!!"kaila kaget sekaligus girang karena orangtua nya datang. "iya nduk.....bapak dan ibu kangen pengin ketemu kamu nduk,gimana sehat kan semua" sahut ibu kaila. "iya bu semua sehat,aku mbah uti dan sepupu sehat semua,ibu gimana?" tanya kaila. "alhamdulillah ibu dan bapak juga sehat".mereka ngobrol lama sekali sambil memasukkan barang yang dibawa bapak dan ibu kaila.

                 Setelah beberapa hari kaila dan orangtuanya melepas kangen saatnya ibu dan ayah kaila mengutarakan maksudnya sekaligus menjenguk kaila dan nenek . "ehm,begini kaila....maksud bapak kesini ada tujuannya selain menjenguk kamu dan nenek" bapak kaila membuka pembicaraan malam itu. "iya pak,ada apa kog sepertinya serius sekali?" tanyaku kepo. "dengarkan bapakmu dulu nduk....." sahut ibu. "iya bu"jawabku singkat. "anu kaila teman bapak sewaktu kecil didaerah klaten sini mau menyambung silaturahmi dengan keluarga kita" tegas bapak. "oh,bagus dong pak kalo gitu" tukas kaila. "iya nduk tapi semua tergantung padamu"tambah ibu "maksudnya gimana bu?"tanyaku. "gini lho kaila maksudnya, temen bapak ingin menjodohkan putranya dengan kamu"tandas bapak agak ragu berkata. Sontak kaila berjingkat "apa.....!!jodoh,tapi kaila kan masih kuliah pak susah kalo kaila harus berpikir dobel" "bukan begitu nak, dengar dulu bapak ngomong. Kamu bisa lanjutkan kuliah sampai selesai tapi dalam ikatan pertunangan begitu maksud bapak" tegas bapak. Kaila langsung murung sambil merenungkan kisahnya nanti. 

                  Sudah dua hari sejak bapak dan ibu kaila kembali ke tempat kerjanya, kaila merasa sendiri dan sedih karena perjodohan itu. Apa mau dikata ucapan teman dari bapak kaila yang memang sangat menginginkan mereka menjadi keluarga besar. Tami datang disaat yang tepat, kaila menceritakan pada tami kemauan bapak nya. Tami menyarankan agar kaila menurut saja karena memang orangtua selalu menyarankan dan menginginkan yang terbaik untuk anaknya. Lagian jika bapaknya kaila menyarankan seperti itu pasti sudah kenal dekat dengan pemuda yang akan dijodohkannya. 

                  Keesokan harinya kaila menelpon bapaknya dan menyetujui perjodohan itu meskipun belum pernah bertemu dengan pemuda yang dijodohkan. Selain itu usia kaila juga sudah lebih dari cukup untuk menikah, tapi sayang entah karena lugu atau memang belum bertemu jodohnya sehingga kaila masih menjomblo diusia itu. Teman- temannya saja sudah punya anak dan berumah tangga. Mengingat hal itu maka kaila terpaksa menerima perjodohan itu.

                  Samy muncul dari arah barat mengendarai sepeda motor ketika kaila berjalan turun dari bus sepulang kuliah. "Assalamualaikum,gadis.....!!" sapa sami sambil berdiri mendekati kaila. "wa'alaikum salam sam,ngapain kamu kesini?"tanyakaila heran, "tenang, aku gak ada maksud apa pun cuma mau jemput kamu aja"jawabnya sopan sekali membuat kaila mak jleb...!! tenang dihati. "ayok, bonceng aku ntar kita ngobrol sambil jalan" lanjut samy. Kaila terdiam dan terpana melihat kesopanan samy, akhirnya samy memukul sedikit bahu kaila "hai.....nona manis mari kita pulang....." "ow.....ow....maaf oh.....oh.....apa.....?oke deh"kaila geragapan jawabnya. Samy menggandeng tangan kaila dan mengajaknya naik motor, setelah berjalan agak jauh samy mengatakan kalo dia diperintah ayahnya untuk menjemput seorang gadis yang akan dijodohkan dengannya. Ayah samy menyuruh untuk menjemput di halte bus dekat pabrik kaos dan menunjukkan jam serta ciri- ciri gadis tersebut. "gak nyangka deh ternyata yang bakal dijodohin sama aku itu gadis yang kutemui di alun- alun waktu malem minggu kemarin" samy berucap sambil tertawa kecil, kaila hanya diam dan belum percaya perjodohan itu. Kaila hanya bisa senyum simpul saja.

                Setelah sampai dirumah kaila dibuat kaget lagi dengan banyaknya orang yang sedang mengobrol didalam rumah. Ternyata keluarga kaila ada ibu, bapak dan nenek kaila serta keluarga samy menyambut kaila dengan senyum bahagia. "alhamdulillah.....kalian cocok... sekali...." sambut ayah samy pada kaila dan samy. "gimana nak kaila apakah kamu masih meragukan keputusan bapak?" tanya bapak kaila. "eh.....emmmm.....gimana ya pak?"kaila nyengir saja. "aku sih gak nolak yah kalo gadis ini yang dijodohin sama aku" sahut samy. Kaila malu- malu sambil mengangguk kepala jawab pertanyaan ayah samy. Alhamdulillah..............mereka akhiirnya setuju dengan perjodohan meskipun bukan jamannya. 

                Beberapa hari berlangsung perjodohan mereka. Kaila tetap kekampus dengan berjalan kaki dan naik kendaraan umum. Sementara Samy masih enjoy berkumpul dengan teman - teman yang lain sebelum acara lepas lajang diadakan. Samy pemuda yang baik dan jujur, dia adalah pemuda yang ulet dan telaten dalam hal pekerjaan. Samy anak kedua dari pasangan Ida dan prasetyo yang dulu merupakan teman sekolah bapaknya kaila. Seorang pemuda gagah yang bekerja sebagai manager sebuah percetakan daerah klaten juga.  Meskipun samy seorang manager tak serta merta membuat samy menjadi orang besar kepala dan membanggakan diri. 

               "Sam, emangnya kamu gak risih tuh dijodohin sama gadis kampung kaya kaila?"ujar hananto teman samy yang lebih tua dari samy. Samy menanggapi pertanyaan itu dengan santai."ya....nggak lah bang, kan gue emang susah buat cari jodoh bang" "ah.....lho aja sam yang gak mau buka hati " sahut dino " ya khan aku gak bisa move on dari ryta din"ungkap samy pasrah. 

                Kaila baru pulang dari kampus setelah hari mendekati ashar. 

                  

                     

Harap - harap cemas

    Malam itu aku duduk diteras bersama keluarga kakak sepupuku. Setiba ada kakek - kakek yang datang ikut ngobrol bersama kami, kakek itu b...